TAFSIR SURAT AL-KAUTSAR (SUNGAI DI SYURGA)
Abu Usamah Mohd Masri bin Mohd Ramli, Saturday, July 12, 2008
Allah SWT berfirman (ertinya),
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.[1] Maka dirikanlah shalat kerana Rabbmu; dan berkorbanlah.[2] Sesungguhnya orang-orang yang membeci kamu dialah yang terputus.[3]
Tafsir
Allah SWT berfirman kepada nabi-Nya, Muhammad SAW mengingatkan nikmat yang telah diberikan kepadanya:
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu sungai yang besar di syurga yang dinamakan AL-KAUTSAR. Ia adalah telaga yang panjangnya perjalanan satu bulan dan lebarnya juga perjalanan satu bulan. Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Bekas airnya sebanyak dan berkilat seperti bintang-bintang di langit. Baunya lebih harum daripada minyak kasturi. Siapa yang meminum seteguk darinya, maka dia tidak akan merasa haus selamanya. Dan sungai ini adalah sebahagian daripada nikmat yang banyak, yang diberikan Allah kepadanya.
2. Setelah menyebutkan nikmat-Nyya yang diberikan kepada nabi-Nya, Muhammad SAW, Dia SWT memerintahkannya untuk mensyukuri nikmat itu dengan menjadikan shalat dan sembelihannya hanya untuk Allah SWT, tidak seperti orang-orang musyrik yang bersujud dan menyembelih (binatang) untuk selain Allah, seperti patung, para wali dan lain sebagainya.
Dua macam ibadah ini secara khusus disebut kerana keduanya merupakan ibadah yang paling utama dan yang paling mulia. Shalat mengandungi ketundukan kepada Allah SWT, di hati dan di anggota badan. Sedangkan menyembelih adalah bentuk pendekatan diri kepada Allah dengan harta berharga ang dimiliki manusia, yaitu unta, lembu dan kambing. Padahal jiwa manusia itu secara normalnya amat mencintai harta.
3. Kemudian Allah SWT berfirman, ‘wahai Muhammad, sesungguhnya orang yang membenci dan mencelamu itulah yang terputus daripada semua kebaikan, terputus amal dan nama baiknya.
Sedangkan Muhammad SAW, maka dialah yang benar-benar sempurna, yang memiliki kesempurnaan yang mungkin dicapai oleh makhluk. Kerana Allah telah mengangkat derajat dan namanya dan memperbanyak pengikutnya sampai hari Kiamat.
Ya Allah, ya Rabb kami, kami memohon kepada-Mu untuk dapat menyertai nabi-Mu di syurga, dan meminum dari telaganya seteguk air yang menjadikan kami tidak akan merasa haus unutk selamanya.
(SUMBER: at-Tafsiir al-Yasiir karya Syaikh Yusuf bin Muhammad al-Owaid)
alsofwah.or.id/index.p...&id=86